KONSEPSI
E BUSINESS BERBASIS ETIKA LINGKUNGAN
OLEH :
Suci Sulistyorini,SST
(12131011123)
DOSEN :
Prof.Supli
Efendi Rahim PhD. MSc
PROGRAM PASCA SARJANA
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2013
PENDAHULUAN
Perkembangan pesat teknologi
informasi dan komunikasi membawa dampak pada perubahan kultur perekonomian setiap
negara kearah ekonomi digital, dimana setiap beraktivitas bisnis yang dilakukan
perusahaan berbasis kepada aplikasi teknologi world wide web (www) dan
teknologi internet. Hal ini mengakibatkan perekonomian dan bisnis yang semula
relatif stabil dan dapat diprediksi menjadi penuh ketidakpastian, semakin
kompleks, dan cepat berubah. Batas-batas antar negara semakin kabur dan
cenderung hilang dari segi investasi, operasi industry, informasi, serta
mengarah pada internasionalisasi dan globalisasi.
Persaingan di dunia usaha saat
ini semakin ketat, persyaratan terhadap kualitas produk, harga, ketersediaan
produk di pasaran serta ketepatan pengiriman menjadi tuntutan utama konsumen.
Tidak terkecuali di Indonesia pun sama. Perusahaan dituntut untuk dapat secara
optimal membentuk suatu sistem dan melakukan koordinasi, baik di dalam suatu
fungsi perusahaan ataupun antar fungsi-fungsi yang dimiliki oleh perusahaan.
Pengembangan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh perusahaan berjalan seiring
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai contoh, teknologi
jaringan telah mampu merubah paradigma lingkungan bisnis dari fisik menjadi
electronic business.
Di akui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan
atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis
dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis
, mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit
adanya hubungan antara etika dan bisnis. Namun demikian bila menyimak etika
bisnis seperti dikaji dan dipraktekkan sekarang, tidak bisa disangkal bahwa
terdapat fenomena baru dimana etika bisnis mendapat perhatian yang besar dan
intensif sampai menjadi status sebagai bidang kajian ilmiah yang berdiri
sendiri.
Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis
dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di amerika serikat pada tahun
1970-an. Untuk memahaminya, menurut Richard De George, pertama-tama perlu
membedakan antara ethics in business dan business ethics. Sejak ada bisnis,
sejak itu pula dihubungkan dengan etika, sebagaimana etika selalu dikaitkan
dengan wilayah-wilayah lain dalam kehidupan manusia seperti politik, keluarga,
seksualitas dan lain-lain. Inilah etika dalam bisnis, tetapi belum memiliki
identitas dan corak tersendiri. Sedangkan etika bisnis sebagai suatu bidang
tersendiri masih berumur muda.
Beberapa alasan yang membuat bisnis
perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain adalah berikut:
1.
Selain
mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri dan bahkan nasib umat manusia yang terlibat
didalamnya.
2.
Bisnis
adalah bagian penting dari masyarakat yang terjadi di dalam masyarakat. Bisnis
dilakukan antara mannusia yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut
hubungan antara manusia tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga
membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak yang
melakukannya.
3.
Bisnis
adalah kegiatan yang memgutamakan rasa saling percaya. Sehingga dengan saling
percaya suatu kegiatan bisnis akan berkembang karena mememiliki rasa relasi
yang dapat di percaya dan bisa mempercayai.
TUJUAN
Untuk mengetahui
hubungan bisnis dan lingkungan dan kemudian merespon terhadap perubahan
lingkungan serta menerapkan etika bisnis yang baik terhadap lingkungan seperti
mengendalian polusi dan konservasi sumber daya alam.
PEMBAHASAN
A.
Definisi Etika Bisnis
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, “Ethos”,
atau ”Taetha” yang berarti tempattinggal, padang rumput, karakter , watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom).Oleh filsuf Yunani, Aristoteles, etika
digunakan untuk menunjukkan filsafat moralyang menjelaskan fakta moral tentang
nilai dan norma moral, perintah, tindakankebajikan dan suara hati.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki olehindividu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telahdikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki olehindividu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telahdikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau
ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
1.
Merupakan
prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak
(The principles of morality, including the science of good and the nature of
the right).
2.
Pedoman
perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of
human actions).
3.
Ilmu watak manusia yang ideal, dan
prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The science of human character in
its ideal state, and moral principles as of an individual)
Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).
Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).
4.
Menurut
para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk.
Etika juga diartikan pula sebagai filsafat moral
yang berkaitan dengan studi tentang
tindakan-tindakan baik ataupun buruk manusia di dalam mencapai
kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan di dalam etika adalah tindakan manusia,
yaitu tentang kualitas baik (yang seyogyanya dilakukan) atau buruk (yang
seyogyanya dihindari) atau nilai-nilai tindakan manusia untuk mencapai
kebahagiaan serta tentang kearifannya dalam bertindak.
tindakan-tindakan baik ataupun buruk manusia di dalam mencapai
kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan di dalam etika adalah tindakan manusia,
yaitu tentang kualitas baik (yang seyogyanya dilakukan) atau buruk (yang
seyogyanya dihindari) atau nilai-nilai tindakan manusia untuk mencapai
kebahagiaan serta tentang kearifannya dalam bertindak.
Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab
sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis
selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti
halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, maka
pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu
etika pergaulan bisnis.
B.
Macam
– Macam Etika Bisnis
Ada dua
macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
perilaku manusia, yaitu:
§ Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikerjar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai suatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta
sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang perilaku/sikap yang akan
diambil.
§ Etika Normatif, yaitu etika yang
berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika
normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
Secara umum Etika dapat dibagi
menjadi:
§ Etika Umum berbicara mengenai norma
dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara
etis,bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika,
lembaga-lembaga normatif dan semacamnya.
§ Etika Khusus adalah penerapan
prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Penerapan ini bisa berwujud: Bagaimana saya menilai perilaku saya dan
orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi
oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis: cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan/tindakan, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada akibatnya.
Etika
Khusus dibagi lagi menjadi 3:
§ Etika
Individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
§ Etika
Sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia
sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban seseorang terhadap dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya dengan orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah mengenai:
Etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan. Karena kewajiban seseorang terhadap dirinya berkaitan langsung dan dalam banyak hal mempengaruhi pula kewajibannya dengan orang lain, dan demikian pula sebaliknya. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia lain.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian/bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah mengenai:
1. Sikap
terhadap sesama
2. Etika
keluarga
3. Etika profesi
4. Etika
politik
5. Etika
lingkungan
6. Etika
ideology
§ Etika
Lingkungan Hidup, menjelaskan hubungan antara manusia dengan lingkungan
sekitarnya dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada lingkungan
hidup secara keseluruhan.
C.
Perilaku Etika
Dalam Bisnis
Dalam
menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
ialah :
1.
Pengendalian diri
2.
Pengembangan tanggung jawab sosial
(social responsibility)
3.
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah
untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4.
Menciptakan persaingan yang sehat
5.
Menerapkan konsep “pembangunan
berkelanjutan"
6.
Menghindari sifat 5K (Katabelece,
Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7.
Mampu menyatakan yang benar itu benar
8.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara
golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
9.
Konsekuen dan konsisten dengan aturan
main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
D.
Lingkungan
Bisnis yang Mempengaruhi Etika
Lingkungan bisnis yang mempengaruhi
etika adalah lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan makro yang dapat
mempengaruhi kebiasaan yang tidak etis yaitu bribery, coercion, deception,
theft, unfair dan discrimination. Maka dari itu dalam perspektif mikro, bisnis
harus percaya bahwa dalam berhubungan dengan supplier atau vendor, pelanggan
dan tenaga kerja atau karyawan. ”Etika bisnis merupakan pola bisnis yang tidak
hanya peduli pada profitabilitasnya saja, tapi juga memerhatikan kepentingan
stakeholder-nya. Etika bisnis tidak bisa terlepas dari etika personal,
keberadaan mereka merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan keberadaannya
saling melengkapi. Etika bisnis sesorang merupakan perpanjangan moda-moda
tingkah lakunya atau tindakan-tindakan konstan, yang membentuk keseluruhan
citra diri atau akhlak orang itu. Etika bisnis merupakan salah satu bagian dari
prinsip etika yang diterapkan dalam dunia bisnis. Istilah etika bisnis
mengandung pengertian bahwa etika bisnis merupakan sebuah rentang aplikasi
etika yang khusus mempelajari tindakan yang diambil oleh bisnis dan pelaku
bisnis. Beberapa faktor yang mempengaruhi harapan publik (etik) pada lingkungan
bisnis :
Ø Physical
Kualitas dari udara dan air terjaga
Ø Moral
Keinginan bersikap adil
Ø Financial
malfeasance Banyaknya perbuatan yang memalukan (skandal)
Ø Economic
Kesalahan memberikan dorongan untuk bangkit
Ø Competition
Tekanan dan dorongan global
Ø Bad
judgement Kesalahan operasi, keringanan bagi kalangan eksekutif
Ø Activist
stakeholders Etika investor, pelanggan dan lingkungan
Ø Synergy
Perubahan yang sukses
Ø Institutional
reinforcement Hukum baru
E.
Cakupan Etika Bisnis
Kegiatan bisnis yang makin merenbak baik di dalam maupun di luar negeri,
telah menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntutan praktis bisnis yang
baik, yang etis, juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis di banyak negera di
dunia.
a. Richard T. De George (1986),
di dalam buku Business Ethic memberikan 4 macam kegiatan yang dapat
dikatagorikan sebagai cakupan etika bisnis.
Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam bisnis.
Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam bisnis.
b. Etika bisnis tidak hanya
menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis, tetapi merupakan
”meta-etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang dinilai atau tidak secara
individu dapat diterapkan pada orhanisasi atau perusahaan bisnis.
c. Bidang penelaah etika bisnis
yang menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis juga
menyoroti moralitas sistem ekonomi pada umumnya serta sistem ekonomi suatu
negara pada khususnya.
d. Etika bisnis juga menyangkut
bidang yang biasanya sudah meluah lebih dari sekedar etika, seperti misalnya
ekonomi dan teori organisasi.
Pada keempat bidang tersebut, etika bisnis membantu para pelaku bisnis
untuk melakukan pendekatan permasalahan moral dalam bisnis secara tepat dan
sebaliknya mendekati permasalahan yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan
moral yang mungkin sering di abaikan. Etika bisnis akan memberikan pelajaran
kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang ”berhasil”, tidak hanya bisnis yang
menuai keuntungan secara meterial saja melainkan bisnis yang bergerak dalam
koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara hubungan baik
antar manusia yang terlibat di dalamnya. Etika bisnis memiliki tujuan yang
paling penting adalah menggugah kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan
bisnis dan menajemen, etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai
kegiatan yang ”kotor” penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang
menjalankan usahanya dengan licik.
F. Prinsip-Prinsip
Etika Bisnis
Prinsip-prinsip
dituliskan dengan tidak melupakan kekhasan sistem nilai dari masyarakat bisnis
yang berkembang, prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah (Sony keraf,1991) :
Prinsip ini mengandung
pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara bebas berdasarkan kesadaran
tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan. Yang artinya, kebebasan yang
ada adalah kebebasan yang bertangguang jawab.
1.
Prinsip kejujuran
Kejujuran
adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena menjamin kelanggengan
sebuah kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek kejujuran dalam kegiatan bisnis
antara lain adalah :
·
Kejujuran dalam
menjual atau menawarkan barang dengan harga yang sesuai dengan kualitas barang
yang di jual atau ditawarkan tersebut.
·
Kejujuran dalam
kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja antar pemimpin dengan pekerja.
·
Kejujuran dalam
melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjian kontrak, jual-beli maupun
perjanjian-perjanjian yang lain.
2.
Prinsip berbuat baik dan
tidak berbuat jahat Berbuat baik
(beneficence) dan tidak berbuat jahat (non malefience) merupakan prinsip moral
untuk bertindak baik kepada orang lain.
3.
Prinsip keadilan
Prinsip keadilan
merupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam hubungan bisnis, seseorang
memperlakukan bisnis, seseorang memperlakukan orang lain sesuai haknya.
4.
Prinsip hormat pada diri
sendiri
Prinsip ini sama
artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakaukan hubungan
bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan didirinya sendiri
sebagai pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.
G.
Contoh Kasus
Bisnis Yang Tidak Beretika Lingkungan
Kerusakan
lingkungan hidup tidak lain merupakan dampak langsung dari kejahatan
lingkungan. Hal ini terjadi dimana-mana dan oleh siapa saja, terutama dilakukan
oleh para pelaku usaha yang tidak memperdulikan lingkungan hidup dan peraturan
pemerintah. Akibatnya kejahatan lingkungan ini terus berkembang hingga merusak
lingkungan hidup di sekitarnya.
Contoh
kasus kerusakan lingkungan diantaranya adalah kasus
pada PT. Kelian Equotor Mining (KEM) di Kalimantan Timur yang merupakan
perusahaan tambang besar dengan kantor pusat di London. PT KEM menggunakan
lebih dari 6 juta meter kubik air bersih dari Sungai Kelian untuk operasi
tambang mereka. Hanya 4 juta meter kubik yang didaur ulang dalam tambang
tersebut. Limbah air yang mengandung ion logam tingkat tinggi seperti mangan,
sianida dan lumpur dibuang begitu saja ke dalam Sungai Kelian. Dampak yang
ditimbulkan berupa perubahan bentangan alam dan ratusan danau buatan.
Implikasinya, puluhan perkampungan kehilangan akses atas tanah adat mereka yang
kemudian terjadilah banjir. Serta
masyarakat sekitar pun berhubungan langsung dengan limbah racun yang setiap
saat menjadi ancaman pula bagi flora dan fauna di sekitarnya.
Contoh
kasus kerusakan lingkungan lainnya adalah kasus
semburan lumpur panas PT. Lapindo Brantas yang bermula tahun 2006. Hingga
saat ini semburan masih kerap keluar di tempat yang berbeda. Dampak langsung
semburan ini adalah rusaknya Daerah Aliran Sungai Kali Brantas, lumpur merubah
bentang alam, jalan tol tidak berfungsi selama beberapa waktu, tergenangnya
desa-desa di Kecamatan/Kelurahan Porong, Jabon, Tanggulangin dan sekitarnya.
Selain itu, lebih dari 8.200 jiwa harus dievakuasi, rusaknya lahan perkebunan
dan pertanian milik warga, hilangnya pekerjaan bagi ribuan orang tenaga kerja
serta terhentinya aktifitas pabrik-pabrik lain sehingga terpaksa menghentikan
aktifitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja.
H.
Bisnis
Yang Ramah Lingkungan
1.
Kurangi, gunakan kembali daur ulang
Pikirkan bagaimana untuk mendaur ulang ponsel lama Anda.
Ciptakan cara yang bertanggung jawab dalam membuang obat-obatan yang sudah lama.
Hasilkan energi dari bahan-bahan yang Anda daur ulang.
2. Budidaya cocok
tanam yang berkelanjutan
Singkirkan racun dari
bahan kimia buatan berbahaya seperti pestisida, pembunuh rumput, dan produk
lainnya yang banyak ditemukan dalam penggunaan penyemprotan anti hama di
lahan-lahan pertanian, dan mengurangi bahan kimia berbahaya di dalam produksi
makanan.
3. Pelestarian
margasatwa dan sumber daya alam
Hijaukan kembali wilayah hutan yang
gundul untuk meningkatkan kualitas air, dan pulihkan hutan-hutan alami.
Lindungi margasatwa untuk mengembalikan seleksi alam dan lingkungan yang alami.
4. Energi
terbarukan
Hasilkan energi terbarukan bagi rumah
kita, jual energi terbarukan untuk perusahaan/ korporat dan bangun rumah-rumah
dengan orientasi ramah lingkungan, minimalkan penggunaan bahan bakar fosil, dan
sebagainya.
5. Transportasi
alternatif.
Bisa
berupa kendaraan bertenaga baterai listrik yang ditenagai angin, hingga
kendaraan bertenaga gelombang, air pasang, panas bumi, atau cahaya matahari di
seluruh dunia.
6. Peralatan
yang lebih efisien
Hasilkan teknologi rumahan yang mampu memotong penggunaan
energi secara signifikan, seperti pemanas air, pendingin udara yang lebih hemat
listrik, pengatur suhu ruang yang lebih hemat, pencahayaan/ lampu, peralatan
listrik lainnya.
7. Makanan organic
Ini
bisa dilakukan baik oleh bisnis kecil dan besar atau sebuah peternakan kecil,
dan ini membantu swadaya sumber pangan di tiap daerah sehingga mengurangi
penggunaan BBM untuk transportasi.
8. Makanan cepat
saji yang sehat
Kunjungi restoran-restoran cepat saji
yang sehat daripada pilihan makanan lain yang lebih impulsif dan kurang
menyehatkan.
9. Selamatkan bumi
Pemanasan
bumi, polusi air dan udara dan mengurangi penggunaan energi ialah beberapa di antaranya
yang dibutuhkan
10. Bangunan
ramah lingkungan.
Telah
banyak kita saksikan pembangunan rumah-rumah dan kantor ramah lingkungan, dari
hal-hal kecil seperti pemilihan cat yang bebas bahan kimia berbahaya bagi
lingkungan hingga hal yang besar seperti pemilihan dan instalasi panel surya.
PENUTUP
Di dalam persaingan dunia usaha
yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga mati, yang tidak
dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya informasi
saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan
luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum
secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam
dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku
bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat
kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen dalam lingkaran
bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang
saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika,
sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.
Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga
kepercayaan dalam kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan
tersebut, baik dalam lingkup mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan
memberikan keuntungan segera, namun ini adalah wujud investasi jangka panjang
bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika dalam
berbisnis sangatlah penting.
Referensi
http://www.kaskus.co.id/thread/513098641ed719f96500000b/jenis-jenis-hewan-yang-mampu-membantu-melestarikan-lingkungan/
0 komentar:
Posting Komentar